Jumat, 05 April 2013

Struktur Produksi




Struktur produksi adalah logika proses produksi, yang menyatakan hubungan antara beberapa pekerjaan pembuatan komponen sampai menjadi produk akhir, yang biasanya ditunjukkan dengan menggunakan skema.


Berdasarkan hasil produksi nasional terdiri dari 3 sektor, antara lain : 

1.    Sektor primer :
Sektor primer melibatkan aktiviti yang menggunakan sumber alam sebagai asas aktivitinya. Umpamanya aktiviti pertanian menggunakan sumber tanah yang subur, aktiviti perikanan menangkap sumber hidupan akuatik di laut ataupun sungai, aktiviti pembalakan mengeksploitasi sumber hutan dan aktiviti perlombongan yang mengeluarkan sumber mineral dari perut bumi.

2.    Sektor sekunder :
Sektor sekunder tidak terlibat secara langsung dengan sumber alam tetapi menggunakan bahan-bahan dari sektor primer sebagai bahan mentah. Sektor ini terdiri daripada sektor perindustrian dan penjanaan tenaga elektrik. Hasil produk sektor ini boleh terdiri daripada barangan siap dan barangan separuh siap.

Sektor perindustrian boleh dibahagikan kepada dua jenis, iaitu industri yang berasaskan sumber dan yang tidak berasaskan sumber. Industri yang berasaskan sumber ialah industri yang memproses hasil keluaran sektor primer untuk dijadikan barangan siap dan separuh siap seperti industri pemprosesan makanan, memproses petroleum, dan pembinaan. Industri yang bukan berasaskan sumber pula ialah industri yang menggunakan barangan separuh siap dari industri berasaskan sumber sebagai bahan mentahnya. Industri ini terdiri daripada industri otomotif, tekstil dan pakaian, kelengkapan pengangkutan dan aktiviti-aktiviti perkilangan yang lain.

3.     Sektor tersier :
Sektor tertier tidak menghasilkan barangan tetapi menyediakan perkhidmatan kepada pengguna. Sektor ini semakin berkembang maju kerana ia menyediakan perkhidmatan sokongan kepada sektor primer dan sekunder. Kemajuan sektor primer dan sekunder juga bergantung kepada sektor tertier. Umpamanya, sektor pertanian memerlukan perkhidmatan pengangkutan untuk membawa hasil ke kilang dan kilang memerlukan perkhidmatan kewangan, insurans dan pemasaran untuk menjalankan aktivitinya.

Faktor-faktor terjadinya perubahan dalam struktur produksi antara lain :

  1. sifat manusia dalam perilaku konsumsinya yang cenderung berubah dari konsumsi barang-barang pertanian menuju konsumsi lebih banyak barang-barang industri.
  2. perubahan teknologi yang terus-menerus.
  3. semakin meningkatnya keuntungan komparatif dalam memproduksi barang-barang industri.

GDB sebagai indikator kemakmuran ekonomi dengan segala kekuatan dan kelemahannya dalam perkembangan perekonomian Indonesia selama ini

Gross Domestic Product (GDP) adalah perhitungan yang digunakan oleh suatu Negara sebagai ukuran utama bagi aktivitas perekonomian nasionalnya, tetapi pada dasarnya GDP mengukur seluruh volume produksi dari suatu wilayah (Negara) secara geografis.

GDP artinya mengukur nilai pasar dari barang dan jasa akhir yang diproduksi oleh sumber daya yang berada dalam suatu Negara selama jangka waktu tertentu. Biasanya satu tahun. GDP juga dapat digunakan unruk mempelajari perekonomian dari waktu ke waktu atau untuk membandingkan beberapa perekonomian pada suatu saat. GDP digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan perekonomian sebuah Negara. 

Namun demikian GDP seringkali dikritik karena tidak menncantumkan transaksi ekonomi pada level bawah. Dalam forex trading GDP merupakan salah satu indicator penting yang dapat memicu volatilitas harga terutama untuk Core GDP.
Dalam skala A sampai E dengan A adalah sangat penting dan E tidak penting sama sekali, GDP merupakan indicator berskala B yang dapat menyebabkan perubahan volatilitas mata uang.

GDP dirilis per kuarter dan angka data ini menunjukkan persentase pertumbuhan dari kuarter sebelumnya. Laporan GDP terbagi dalam 3 rilis :
1.      advanced – rilis pertama
2.      preliminary – revisi pertama, dan
3.      final-revisi kedua dan terakhir.
Revisi-revisi inilah yang biasanya berdampak signifikan bagi market.

Jika GDP (persentase) naik dibandingkan dengan data pada peruode sebelumnya maka nilai mata uang Negara yang bersangkutan cenderung mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan karena GDP menggambarkan nilai seluruh transaksi suatu Negara secara umum. Jika siklus transaksi perekonomian stabil maka dapat dipastikan perekonomian akan berjalan dengan lancar. Sentiment positif ini dapat memicu kenaikan nilai mata uang local.

Perhatikan juga Core GDP yaitu GDP yang telah dikoreksi dengan memasukkan factor inflasi didalamnya.

Manfaat GDB :
1.  dapat mengetahui dengan segera apakah perejonomian mengalami pertumbuhan atau tidak.
2.   menghitung perubahan harga.

Keterbatasan GDB :
1.      perhitungan GDB dan analisis kemakmuran.
2.      perhitungan dan masalah kesejahteraan.
3.      GDB perkapita dan masalah produksi.
 


 Source :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar