Sabtu, 13 Oktober 2012

Faktor yang Mempengaruhi Iklim Bisnis di Indonesia

Faktor-faktor yang mempengaruhi iklim bisnis di Indonesia

Iklim bisnis di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah :


      1.  Modal

    Dengan modal yang dimiliki, orang bisa mulai berbisnis.Besar modal yang diperlukan untuk berbisnis tergantung dari bisnis apa yang akan kita jalani.

 

    Contoh : jika kita ingin berbisnis barang elektronik, 

   tentu modal yang kita butuhkan jauh lebih besar 

   dibandingkan dengan berbisnis pakaian.

 
     2.  SDM (Sumber Daya Manusia)

Agar bisnis yang dijalani tersebut sukses dan menghasilkan banyak keuntungan, tentu diperlukan orang-orang yang terampil, kreatif, berkualitas tinggi, ulet, mampu berinovasi, pantang menyerah, mempunyai kemampuan bersaing yang tinggi (kompetitif), sportif dan pandai mengolah bisnisnya.

 

Contoh : perusahaan mengadakan seleksi karyawan baru untuk mendapatkan karyawan yang dapat memajukan perusahaan. 

 

     3.  Ketepatan Produk
Produk yang cocok adalah produk yang sesuai dengan kebutuhan atau keinginan konsumen serta harganya terjangkau. Produk tersebut harus bisa memberikan manfaat kepada konsumen dan bila perlu dapat memberikan tambahan kepuasan kepada konsumen. Mereka harus bisa menetapkan harga yang terjangkau dengan daya beli konsumen namun dengan tetap memperhitungkan biaya yang telah dikeluarkannya. Mereka juga harus memperhatikan harga pesaingnya. Konsumen tentu akan memilih produk yang harganya terjangkau namun dengan tetap mempertimbangkan  kualitas produk yang akan mereka konsumsi. Oleh karena itu, orang yang berbisnis harus selalu memperhatikan kualitas barang yang diproduksinya.

     

     Contoh : perusahaan mie instan menambah kualitas produknya, entah menambah ukuran maupun varian rasa dengan harga tetap untuk menarik minat konsumen.

 

     4.  Lingkungan Masyarakat

     Lingkungan masyarakat cenderung dinamis, selalu ada perubahan. Kebutuhan dan keinginan masyarakat bermacam-macam dan selalu berubah-ubah. Oleh karena itu, orang yang berbisnis harus selalu memperhatikan lingkungan masyarakat.

    

     Contoh : di lingkungan kampus banyak terdapat tempat fotokopi,warteg, warnet, rumah kos, dsb.

 

     5.  Persaingan Pasar

     Pada kenyataannya di Indonesia, banyak sekali bisnis-bisnis yang saling bersaing untuk dapat menguasai pasar sehingga mereka mendapatkan keuntungan yang maksimal. Oleh karena itu, orang yang berbisnis harus mempunyai strategi untuk dapat menguasai pasar dan mengalahkan pesaingnya.

 

     Contoh : di Indonesia banyak pembisnis sepatu, namun para pembisnis tersebut tentu harus mendesain model dan warnanya sendiri agar model sepatu yang didesain bisa menjadi trend dan menguasai pasar.

 

     6.  Teknologi

     Faktor teknologi juga berpengaruh terhadap iklim bisnis di Indonesia. Semakin maju teknologi yang digunakan, semakin berkembang pula bisnis yang dijalani, 

Tokobagus com Situs Jual beli Online Indonesia     namun dengan tetap memperhatikan skill serta 

     faktor-faktor lainnya.

 

     contoh : bisnis online yang dapat mempermudah

     transaksi antara penjual dan pembeli melalui internet 

     tanpa harus bertemu secara langsung. 

 

     7.   Alam

     Jika alam tidak bersahabat dengan kita tentu kegiatan bisnis pun dapat terganggu. Misalnya adanya bencana banjir, tanah longsor dan lain-lain. Oleh karena itu, kita harus memilih tempat bisnis yang sesuai dan kita harus bersahabat dengan lingungan serta jangan merusakya.

     

     Contoh : Pabrik teh dibangun didataran tinggi, karena daun teh hanya bisa tumbuh di suhu yang dingain.

 

     8.  Jenis Bisnis

     Faktor ini juga memiliki pengaruh yang kuat terhadap klim bisnis di Indonesia. Dalam berbisnis tentunya kita harus memilih bisnis di bidang apa yang akan kita jalani. Dalam memilih jenis bisnis tersebut, sebaiknya kita memilih jenis bisnis yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Misalnya bisnis di bidang pertanian. Kita juga harus mempertimbangkan keuntungan yang akan kita peroleh sebelum kita menentukan bisnis di bidang apa yang akan kita jalani.

 

     Contoh : Saat menjelang lebaran, banyak orang yang menjual kue kering karena saat lebaran tiba hampir di setiap rumah menyediakannya untuk tamu yang datang.

 

     9.  Kebijakan Pemerintah

     Kebijakan pemerintah juga turut mempengaruhi iklim bisnis di Indonesia. Kebijakan pemerintah tersebut bisa saja mendatangkan peluang bagi bisnis kita dan bisa pula menyebabkan hambatan bagi bisnis kita. 

 

     Contoh : kebijakan pemerintah dalam menetapkan pajak. 

 

     10. Kondisi Negara

     Kondisi negara yang dimaksud dapat berupa kondisi perekonomian, sosial politik maupun pertahanan dan keamanan negara. Kondisi negara yang tidak menentu bisa menghambat bisnis yang dijalani. Misalnya saat terjadi inflasi. Tentu saja kondisi ini turut mempengaruhi bisnis yang sedang dijalani.

 

     Contoh : jika angka pengangguran di Indonesia tinggi, pasti akan mempengaruhi daya beli masyarakat yang tidak mampu membeli barang tertentu.

(Source : http://sharlitasara.blogspot.com)

Jumat, 12 Oktober 2012

Are You Ready to Business?

Bisnis adalah kata yang sering kita dengar. Tapi, sebenarnya apakah pengertian atau definisi dari bisnis itu?

Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi atau individu yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba.

Dan bisnis itu sendiri sudah berpengaruh terhadap kehidupan banyak orang. Ada yang menjadikan bisnis sebagai pekerjaan pokoknya untuk mencari uang dan ada juga yang hanya berbisnis sebagai usaha sampingan. Contohnya adalah saya yang pernah mencoba untuk berbisnis sampingan. Saat di SMA, saya pernah menjual pulsa elektrik ke teman-teman, awalnya hanya coba-coba, namun ternyata hasilnya lumayan untuk tambahan uang jajan saya, walaupun tidak banyak, setidaknya saya senang  sudah bisa mencari uang sendiri. Dan baru-baru ini saya juga mencoba bisnis MLM Sophie Paris. Awalnya saya member hanya untuk konsumsi sendiri, namun kebetulan teman saya ada yang membeli barang dari saya, dari situ saya mulai menawarkan ke orang lain. Jadi, meskipun saya sibuk kuliah, saya masih bisa sambilan berbisnis, karena bisnis tersebut tidak menyita waktu saya.

Menurut definisi bisnis diatas, selain menjual  barang, menjual  jasa kepada konsumen juga termasuk bisnis. Saat SMA, saya juga pernah mendapat kesempatan untuk mengajar privat  murid SD yang kebetulan rumahnya tidak jauh dari rumah saya. Tentu saja saya tidak melewatkan kesempatan yang mungkin tidak akan datang untuk kedua kalinya. Dari mengajar, selain bisa memperoleh penghasilan sendiri,  saya juga mendapat pengalaman  yang belum tentu semua orang dapatkan.

Dalam berbisnis, setiap orang pasti membutuhkan modal, entah itu berupa uang atau barang. Dan jika bisnis atau usaha tersebut sukses, pasti modal itu akan bertambah  dan individu atau perusahaan akan memperoleh laba. Saat saya berbisnis pulsa elektrik, saya menggunakan uang jajan saya sebagai modal utama, dan alhasil modal saya itu pun kembali, bahkan bertambah.

Namun, dalam berbisnis tidak semuanya bisa berjalan mulus tanpa hambatan seperti jalan tol. Contohnya barang yang dijual tidak laku terjual, sehingga penghasilan yang diperoleh tidak sebanding dengan modal. Resiko lain adalah saat pembeli membayar tidak secara tunai, dengan kata lain berhutang, bahkan kemungkinan terburuknya modal usaha tidak kembali alias rugi.

Tapi jika ingin mulai berbisnis tentu saja kita harus berani mengambil segala resiko yang ada, karena itu lah bisnis. Jika tidak berani mengambil resiko jangan coba-coba untuk berbisnis. Dan selain keberanian, dalam berbisnis dibutuhkan sifat pantang menyerah dan kreativitas juga tentunya.

Dizaman globalisasi seperti sekarang ini, sudah banyak para penjual yang memanfaatkan internet untuk menjual barang dagangannya atau lebih dikenal dengan nama online shop. Sehingga, para penjual tidak perlu membeli atau menyewa tempat untuk menjual dagangannya dan para pembelipun bisa membeli barang yang diinginkannya langsung dari rumah tanpa harus mendatangi si penjual.

Jadi, menurut saya bisnis itu menyenangkan, apalagi jika barang yang dijual bisa laris manis :)

Now, Are you ready to business?                                                                                          

And I hope the answer is “YES”


(Sourse : Wikipedia)