Selasa, 11 Juni 2013

Prinsip Ekonomi


Pengertian dari prinsip ekonomi adalah sebuah sistem pengorbanan yang dilakukan oleh suatu pihak yang cenderung diminimalisir sebisa mungkin namun dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang lebih besar dari pengorbanan itu. Umumnya sistem ekonomi yang ada di dunia saat ini memang menganut prinsip seperti ini, meskipun ada beberapa pandangan yang menyatakan bahwa prinsip seperti ini sebenarnya sudah kurang sesuai dengan kondisi sekarang.

Dalam realitas hidup banyak pilihan dan antara berbagai alternatif yang bisa dipilih maka individu harus membuat keputusan.

prinsip – prinsip ekonomi dibagi dalam 10 prinsip ekonomi, yaitu :


1.  Setiap orang melakukan TradeOff

Pelajaran pertama mengenai pengambilan keputusan dapat dirangkum dalam pribahasa “tidak sesuatu yang gratis di dunia ini” artinya saat hendak mendapatkan sesuatu maka kita harus mengorbankan sesuatu yang lainnya.

Sebagai contoh, saat seseorang memilih belajar, maka orang tersebut telah kehilangan kesempatan untuk mengerjakan hal lainnya seperti bermain futsal, sepeda atau jalan-jalan. Kegiatan lain yang tidak bisa dilakukan saat seseorang tersebut belajar di sebut sebagai biaya.

Tradeoff yang dihadapi masyarakat adalah effisiensi artinya masyarakat mendapatkan hasil optimal  dari sumberdaya langka yang ada. Dan pemerataan yaitu pembagian hasil yang merata dari sumberdaya langka tersebut terhadap masyarakat.

2. Pengorbanan biaya untuk mendapatkan sesuatu.

Seperti yang telah dijelaskan pada prinsip pertama, pengertian biaya adalah apa yang kita korbankan untuk mendapatkan sesuatu. Hal tersebut dalam ilmu ekonomi biasa disebut sebagai opportunity cost.

3. Orang berpikir secara rasional

Artinya saat seseorang menentukan keputusan atau pilihan, orang tersebut bekerja pada pikiran rasional. Saat menghadapi pilihan untuk melanjutkan sekolah (S2) atau mencari kerja. Yang ia pikirkan adalah apa keuntungan dari melanjutkan sekolah yaitu pengetahuan, pekerjaan yang lebih baik dan penghasilan lebih besar. Atau memilih mencari kerja dengan keuntungan yaitu lebih cepat memiliki penghasilan sendiri. Dan kerugiannya, yaitu kehilangan hal-hal dari pilihan yang ia tinggalkan.



4.  Orang tanggap terhadap insentif

Seseorang biasanya akan lebih “aktif” saat seseorang tersebut mendapatkan keuntungan tambahan dari apa yang ia kerjakan. Contohnya seseorang akan bekerja sesuai porsi saat penghasilannya tetap, tetapi saat ada insentif maka ia akan bekerja secara ekstra dari sebelumnya. Contoh lainnya  adalah seperti motto Pak Ogah, yang  hanya akan bekerja apabila ada “cepe”.

5. Perdagangan Menguntungkan Semua Pihak

Pada prinsip ini yang paling ditonjolkan adalah spesialisasi, contohnya yaitu suatu Negara akan memproduksi sesuai kemampuan yang paling optimal ( biaya produksi rendah, kemampuan produksi tinggi, kualitas bagus) yang dimiliki lalu menjualnya ke Negara lain yang tidak optimal produksinya dari barang tersebut dan barang produksi yang tidak bisa dihasilkan secara optimal maka Negara tersebutpun akan membeli dari Negara lain yang produksinya lebih optimal.

6. Pasar secara umum adalah sarana terbaik untuk mengkoordinasikan kegiatan ekonomi.

Dengan menggunakan jenis perekonomian pasar, keputusan-keputusan dari suatu perencanaan yang terpusat, digantikan oleh keputusan-keputusan dari jutaan perusahaan dan rumah tangga. Perusahaan memutuskan siapa yang akan dipekerjakan dan barang apa yang akan diproduksi, kemudian rumah tangga memutuskan akan bekerja di perusahaan mana dan akan membeli barang apa dari penghasilan mereka. Perusahaan dan rumah tangga saling berinteraksi di pasar, dimana harga dan kepentingan-kepentingan pribadi mempengruhi dan memandu keputusan-keputusan yang mereka buat.

7.  Pemerintah Kadang Mampu Meningkatkan faktor produksi.

Seperti dalam kasus krisis perekonomian seperti sekarang dimana banyak perpisahaan yang bangkrut dan terjadi kegagalan pasar, pemerintah dapat turun tangan dan menyelamatkan perusahaan tersebut dari kebangkrutan, dan menjaga kemampuan produksi sekaligus meminimalisir angka pengangguran dengan cara melakukan buyout, atau pembelian/pengambil alihan sebuah perusahaan oleh pemerintah. Walau begitu pemerintah tidak selalu harus melakukan hal tesebut.

8.  Standar hidup negara bergantung pada kemampuan dalam memproduksi barang dan jasa

Apa yang bisa menjelaskan perbedaan-perbedaan yang sangat besar antara satu standar hidup dengan standar hidup lainnya diberbagai Negara di dunia?. Jawabannya cukup sederhana, yaitu kemampuan factor produksi dari suatu Negara. Dinegara dimana para pekerjanya dapat menghasilakan barang dan jasa dalam jumlah besar per satu satuan waktu, sebagian besar masyarakatnya hidup dalam standar hidup yang tinggi. Begitu pula sebaliknya. Hubungannya yaitu tingkat pertumbuhan produktivitas suatu Negara menetukan tingkat pertumbuhan pendapatan rata-ratanya.

9. Harga-harga akan meningkat jika pemerintah mencetak uang dalam jumlah banyak

Tingginya tingkat peredaran uang akibat dari tingginya produksi uang itu sendiri, menyebabkan nilai dari uang tersebut menjadi semakin kurang berharga yang berdampak pada terjadinya inflasi. Sehingga harga barang naik karena niali dari uang tersebut menurun.

10. Masyarakat menghadapi trade-off jangka pendek antara inflasi dan pengangguran

Tradeoff antara inflasi dan pengangguran sifatnya hanyalah sementara, namun dapat berlangsung menahun. Dinegara tertentu meningkatnya inflasi akan mengurangi  pengangguran. Namun hal tersebut tampaknya tidak terjadi di Indonesia.

Globalisasi Ekonomi

Dewasa ini tidak ada satu Negara pun yang tidak melakukan hubungan ekonomi dengan Negara lain. Hubungan ekonomi tersebut dapat berupa hubungan dagang maupun kerja sama ekonomi lainnya. Hubungan ekonomi antarbangsa semakin meluas ke segala penjuru dunia, dan ini disebut Globalisasi Ekonomi. Globalisasi ekonomi dapat diartikan sebagai proses menyatukan kegiatan ekonomi antarnegara yang terjadi di dunia.

Globalisasi ekonomi terjadi terjadi pada era perdagangan bebas, yaitu suatu perdagangan yang dilakukan antara suatu Negara dengan Negara yang lain tanpa ada hambatan. Hambatan yang berupa bea masuk, bea impor, kuota, larangan impor, dan subsidi terhadap industri dalam negeri dihilangkan. Usaha untuk memperlancar perdagangan secara bebas organisasi seperti Asian Free Trade Area (AFTA), Asia pacific Economy Coorporation (APEC), European Free Trade Area (EFTA), dan North American Free Trade Area (NAFTA).

Globalisasi Ekonomi terjadi karena adanya kemajuan yang sangat pesat di bidang telekomunikasi, teknologi informasi, dan transportasi. Adanya globalisasi ekonomi tersebut, batas-batas Negara menjadi kurang berarti jika dilihat dari segi ekonomi. Kegiatan-kegiatan perekonomian tidak mengenal lagi batas-batas kenegaraan, bukan lagi sekedar internasional bahkan transnasional.

Mengapa dewasa ini tiap Negara ikut dalam arus globalisasi? Alasan yang utama adalah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi nya. Adanya globalisasi ekonomi, kegiatan perekonomian antarnegara dengan cepat merambah ke Negara-negara lain.para investor dengan bebas dapat menentukan Negara tempat tujuan investasi nya. Para produsen juga dengan mudah menentukan Negara yang dijadikan pasar sasarannya. Bahkan, Negara-negara yang sedang berkembang juga dengan mudah mendapatkan Negara yang menjadi donor dana pembangunnya.

Ada beberapa faktor yang mendorong terjadinya globalisasi ekonomi dunia.

Faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut :
  1. Adanya perkembangan politik dunia yang semakin menyadari pentingnya melakukan hubungan ekonomi dengan Negara lain untuk meningkatkan kesejahteraan bersama.
  2. Adanya kemajuan teknologi informasi dan transportasi yang menyebabkan cepatnya proses keluar masuk uang dan barang dari suatu Negara ke Negara lain.
  3. Adanya perusahaan raksasa atau perusahaan multi Nasional (Multi National Corporation) yang wilayah usahanya merambah di seluruh dunia.
  4. Adanya kemajuan ilmu dan pengetahuan sehingga menyadarkan manusia untuk bekerja sama dengan orang lain secara luas.
Source : 
Buku Makroekonomi Sadono Sukirno edisi ketiga

Sejarah Ekonomi di Indonesia

Ekonomi Indonesia di bangun dari cerita sejarah ekonomi yang panjang, dari mulai masa pemerintahan orde lama di mana negara Indonesia masih baru mulai melangkah menata kehidupan dan ekonomi sampai di masa orde baru dan era reformasi. Di masa orde baru perekonomian sangat sulit karena Indonesia baru merdeka dan mencoba menata iklim ekonomi yang masih belum memiliki keteraturan yang baku. Tokoh ekonomi Indonesia kala itu yakni Bung Hatta menekankan perekonomian kepada suatu hal yang harus bisa mensejahterakan sesama. Konsep perekonomian beliau dahulu adalah koperasi yang memiliki falsafah gotong royong dan kebersamaan. 

Walaupun beliau sangat menganjurkan dan menyarankan konsep ekonomi koperasi, tetapi bukan berarti konsep tersebut harus dipaksakan di semua masyarakat, karena di mata beliau memaksakan konsep ekonomi untuk di pakai semua masyarakat juga bukanlah ide yang baik karena bertentangan dengan makna dan filosofi yang terdapat dalam koperasi itu sendiri yang menjunjung tinggi kekeluargaan.

Selain dari pada Bung Hatta, masih ada tokoh ekonomi lainnya yang aktif di masa pemerintahan orde baru. Seperti yang pernah kami tulis pada artikel sebelumnya, beliau adalah Sumitro Djojohadikusumo, yang terkenal saat pidato di negara Amerika pada tahun 1949 yang menyampaikan gagasan bahwa ekonomi indonesia, adalah ekonomi campuran anatra perekonomian sosialis dan kapitalis.


Sejarah Ekonomi Indonesia di Masa Orde Baru

Di masa orde baru, sejarah ekonomi indonesia menampakan hasil yang cukup baik setelah melewati masa - masa panjang yang cukup berliku pada masa pemerintahan orde lama diantara tahun 1945 sampai dengan 1965. Di era ini semua sepakat perekonomian harus dibangun atas sistem ekonomi yang tertuang dalam Undang - undang Dasar tahun 1945. Di era orde baru, perekonomian ditandai dengan perbaikan dan rehabilitasi di berbagai macam sektor, sementara proyek ekonomi jangka panjang pun telah coba dicanangkan untuk bisa membangun indonesia lebih maju lagi di masa - masa mendatang.

Namun pembangunan yang menggeliat itu tidak dibarengi oleh sistem ekonomi yang mencapai ke kalangan bawah. Para penikmat kemajuan ekonomi orde baru umumnya adalah para pengusaha yang dekat dengan kalangan pemerintahan. Akhirnya saat terjadi krisis ekonomi hebat di tahun 1997, pemerintah indonesia tidak mampu menahan hantaman dan akhirnya harus karam dalam krisis karena konsep ekonomi Indonesia yang dibangun cenderung rapuh dan tidak tahan goncangan.


Sejarah Ekonomi Indonesia di Era Reformasi

Lengsernya Presiden Soeharto dan naiknya wakil presiden B.J. Habibie adalah penanda lengsernya era pemerintahan orde baru dan membuka lembaran baru sejarah ekonomi indonesia. Krisis finansial yang parah akibat terjadinya krisis, sangat memporak - porandakan perekonomian indonesia. Semenjak era reformasi di gulirkan tersebut, perekonomian Indonesia mencoba di benahi hingga akhirnya sekarang bisa memperlihatkan perkembangan yang positif dengan adanya investasi yang terus bermunculan dan perkembangan usaha yang mengarah ke arah kemajuan. 

Jika pun ada kekurangan itu bukanlah dari faktor internal ekonomi semata, namun birokrasi yang kadang panjang dan menyulitkan sehingga menyusahkan ekonomi mikro untuk berkembang mengikuti ekonomi makro yang sudah berjalan mau terlebih dahulu. 




Pengaruh Skandal korupsi Terhadap Perekonomian Indonesia

 Perekonomian Indonesia untuk saat ini cukup baik di antara para pemain di Asia. Skandal korupsi yang melanda bangsa kita memang cukup memberikan pengaruh bagi ekonomi indonesia namun pemerintahan telah bermanufer dalam hal ekonomi sehingga perbaikan dan pertumbuanh ekonomi dibanding tahun lalu selalu meningkat, bahkan pemerintah sekarang bertujuan untuk tumbuh 6,8% pada akhir 2013 nanti.


Setelah satu dekade restrukturisasi bagi bank dan perusahaan, bisnis Indonesia yang menekan pengeluaran untuk pabrik dan infrastruktur baru. Investasi saat ini menyumbang hampir sepertiga dari PDB. Namun ledakan investasi yang dipimpin Indonesia kini sedikit mengalami masalah. Ekspor melemah, karena permintaan global menurun dan harga lebih rendah untuk banyak sumber daya alam. Impor barang yang tumbuh dengan kuat. Hasilnya adalah keruntuhan dalam neraca perdagangan. Setelah surplus hampir $ 26 miliar tahun 2012.


Untuk politisi Indonesia, kembalinya defisit eksternal dan mata uang yang melemah telah menghidupkan kembali kenangan dari krisis ekonomi traumatis dari akhir 1990-an. Setidaknya sebagian dalam upaya untuk membendung arus keluar, mereka telah mempromosikan kebijakan nasionalis yang dirancang untuk mendukung perusahaan domestik.


Tahun lalu pemerintah menuntut agar tambang negara akhirnya menjadi mayoritas sahamnya dimiliki oleh orang Indonesia. Banyak perusahaan pertambangan asing akan dipaksa untuk menjual beberapa saham mereka. Pemerintah juga ingin menaikkan royalti yang dibayarkan oleh penambang asing. Prospek luar biasa terlihat dalam industri minyak dan gas. Dan bulan lalu Amerika mengajukan keluhan terhadap Indonesia pada Organisasi Perdagangan Dunia, mengklaim bahwa pengetatan aturan lisensi untuk impor pertanian telah menjadi "hambatan serius" untuk eksportir daging, buah dan sayuran.


Serta pajak konsumen Indonesia, proteksionisme mengancam untuk mengguncang kepercayaan investor asing dalam perekonomian terbesar di Asia Tenggara itu. Ini datang pada saat yang buruk. Transaksi berjalan-defisit berarti negara membutuhkan uang asing untuk membiayai infrastruktur mulai dari jalan, pelabuhan, pembangkit listrik dan lain lain. Menurut pengamat ekonomi indonesia asalkan Indonesia tidak mendorong investor asing pergi, dan dapat mempertahankan investasi tanpa menurunkan nilai mata uang. Bahkan mungkin menarik modal asing ke obligasi berdenominasi rupiah, saham dan investasi langsung kita optimis ekonomi Indonesia akan tetap stabil.


Jika para politisi benar-benar ingin memperbaiki neraca ekonomi indonesia, mereka juga harus melihat keuangan pemerintah sendiri, dan subsidi pada khususnya. Jumlah pemerintah menghabiskan pada subsidi penggunaan bahan bakar lebih dari yang diharapkan sehingga defisit anggaran untuk tahun ini kemungkinan bisa terjadi. Pemotongan subsidi dan mengalami defisit anggaran lebih kecil akan meningkatkan tabungan negara, sehingga membuat ruang untuk investasi domestik yang lebih tinggi. Memang harga bensin lebih tinggi setelah subsidi dihapuskan juga akan mengurangi impor minyak. Hal inilah salah satu cara untuk mempertahankan kondisi ekonomi Indonesia agar lebih stabil.

Source : http://obrolanekonomi.blogspot.com

Kebijakan Pemerintah dalam Ekonomi Terbuka

Menurut pendapat Sukirno (2004:405) dalam perekonomian terbuka masalah ekonomi yang dihadapi adalah berbentuk seperti berikut:
  1. Perekonomian menghadapi masalah pengangguran, tetapi terdapat surplus dalam neraca pembayaran.
  2. Perekonomian menghadapi masalah inflasi tetapi terdapat surplus dalam neraca pembayaran.
  3. Perekonomian menghadapi masalah pengangguran dan disamping itu menghadapi masalah defisit dalam neraca pembayaran.
  4. Perekonomian menghadapi masalah inflasi dan disamping itu menghadapi masalah defisit dalam neraca pembayaran.

Kebijakan Memindahkan Perbelanjaan


Kebijakan memindahkan perbelanjaan adalah langkah-langkah pemerintah untuk mengatasi masalah defisit dalam neraca pembayaran yang akan mengakibatkan pertambahan ekspor dan pengurangan impor. Kebijakan memindahkan perbelanjaan dijalankan apabila defisit neraca pembayaran muncul ketika perekonomian juga menghadapi masalah pengangguran.

Langkah-langkah untuk mengurangi impor dan mendorong konsumsi barang dalam negeri adalah, sebagai berikut:
  1. Melakukan pembatasan impor.
  2. Menekan (mengurangi penggunaan valuta asing).
  3. Menurunkan nilai mata uang (devaluasi).


Langkah-langkah untuk menambah ekspor sehingga menambah penerimaan valuta asing adalah, sebagai berikut:
  1. Memberikan insentif fiskal dan moneter untuk menambah kegiatan dalam produksi barang ekspor.
  2. Mewujudkan kestabilan upah dan harga.
  3. Menurunkan nilai valuta.

Kebijakan Pengurangan Perbelanjaan


Kebijakan pengurangan perbelanjaan adalah langkah-langkah pemerintah untuk mengatasi masalah kekurangan dalam neraca pembayaran dengan mengurangi perbelanjaan agregat dan tingkat kegiatan ekonomi negara. Kebijakan pemerintah untuk mengatasi masalah dalam neraca pembayaran dengan cara mengurangkan perbelanjaan akan dilakukan apabila:
  • Perekonomian telah mencapai kesempatan kerja penuh dan disamping itu juga inflasi juga wujud.
  • Dalam perekonomian terdapat defisit yang berkepanjangan dalam neraca pembayaran.

Kebijakan mengurangi perbelanjaan dapat dilaksanakan dengan mengambil langkah-langkah berikut:

a. Menaikkan pajak pendapatan.
b. Menaikkan suku bunga dan menurunkan penawaran uang.
c. Mengurangi pengeluaran penerintah.



Source : Buku Makro Ekonomi, Sadono Sukirno Edisi ketiga

Kegiatan Perekonomian Terbuka

Perekonomian Terbuka  adalah suatu sistem ekonomi yang di dalamnya terdapat kegiatan ekspor dan impor yang tentunya dilakukan antara satu negara dengan negara lainnya. Dalam pengertian lain perekonomian terbuka juga disebut sebagai perekonomian empat sektor yang memang mencakup empat kriteria, yaitu rumah tangga, perusahaan, pemerintah, dan luar negeri.

Kita tahu bahwa kegiatan perdagangan internasional antar negara saat ini adalah suatu kegiatan ekonomi yang sudah sangat sering terjadi di lapangan.

Sistem Perekonomian Terbuka Sudah Ada Sejak Zaman Dulu 


Tidak hanya di zaman sekarang ini, beberapa abad yang lalu para pedagang yang berlayar dengan kapal juga sudah melakukan kegiatan jual beli barang antar wilayah padahal perekonomian saat itu belum berkembang seperti sekarang ini. Jika kita nilai kegiatan ekspor dan impor sekarang ini justru memiliki peranan penting dalam perekonomian antar negara yang salah satu penyebabnya mungkin karena perbedaan sumber daya dan perbedaan kepentingan antar negara yang satu dengan negara yang lainnya.

Secara umum pada sistem perekonomian terbuka ini produsen memiliki hak untuk melakukan kegiatan penjualan produk atau barang ke negara – negara lain (ekspor) dan juga sebaliknya, yaitu melakukan kegiatan pembelian produk atau barang yang berasal dari luar negaranya (impor). Kegiatan ini juga memicu sistem perekonomian yang semakin tanpa batas yang ditunjukkan oleh lembaga perbankan dan keuangan juga turut mengikuti perkembangan transaksi yang mendukung kegiatan ekspor dan impor tersebut. Inilah yang disebut dengan ekonomi global yang mewujudkan kegiatan perdagangan secara internasional.

Penyebab Terjadinya Perdagangan Nasional dalam Sistem Perekonomian Terbuka


Berikut adalah beberapa alasan yang memicu terjadinya perdagangan Internasional :
  • Perbedaan Kondisi Produk. Alasan perbedaan kondisi suatu produk ini yang lebih cenderung mengarah pada kualitas produk juga menjadi alasan terjadinya perdagangan internasional. Misalkan ada salah satu negara yang mempunyai iklim tropis tentunya memiliki kemampuan untuk memproduksi pisang, kopi, dengan kualitas yang lebih maksimal yang kemudian diperdagangkan ke luar yang ditukar dengan berbagai macam barang dan jasa dari negara lain.
  • Menghemat Biaya Produksi. Hal ini juga menjadi alasan para produsen untuk melakukan perdagangan secara internasional. Dan sebenarnya inti dari alasan ini adalah untuk menekan tingginya biaya produksi dengan cara menghasilkan produk dalam skala jumlah yang lebih besar. Bukankah tidak ada cara lain yang lebih hemat selain menjual produk yang berskala besar tersebut ke pasar global?
  • Perbedaan tingkat selera. Walaupun misalkan kondisi sebuah produk dari berbagai daerah itu sama, perdagangan internasional tetap mungkin akan terjadi apabila masing – masing penduduk di suatu negara memiliki selera yang berbeda. Contohnya ada dua negara yang menghasilkan daging. Yang satu adalah produsen daging sapi, dan yang satu adalah produsen daging ayam. Jika produsen daging sapi memiliki selera terhadap daging ayam dan sebaliknya, tentu proses impor dan ekspor akan terjadi.
  • Adanya prinsip perbandingan keunggulan (comparative advantage). Maksud dari prinsip ini adalah suatu negara cenderung akan lebih berspesialisasi untuk menciptakan produk dan mengekspornya ke luar jika dirasa pembuatan produk di negaranya itu memakan biaya yang relatif lebih rendah dari pada dibuat oleh negara lain. Sebaliknya suatu negara akan lebih memilih untuk mengimpor produk jika biaya produksi untuk menghasilkan produk tersebut dinilai relatif tinggi (kurang efisien) jika di produksi di negaranya sendiri.


Nah, dengan adanya sistem perekonomian terbuka yang salah satunya memicu suatu negara untuk lebih berspesialisasi sesuatu prinsip keunggulan komparatif, maka roda kehidupan semua orang akan menjadi lebih mudah dan lebih baik.


Source :

Faktor Penghambat Pembangunan Ekonomi

Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara.
Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic growth); pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi.

Faktor - Faktor penghambat pembangunan ekonomi :

1. Perkembangan penduduk dan tingkat pendidikan yang rendah

Perkembangan penduduk dapat menjadi pendorong maupun penghambat pembangunan. Perkembangan penduduk yang cepat tidak selalu menjadi penghambat dalam pembangunan ekonomi jika penduduk tersebut mempunyai kapasitas untuk menyerap dan menghasilkan produksi yang dihasilkan. Tetapi bagaimana dengan perkembangan penduduk yang begitu cepat dinegara-negara sedang berkembang? Nampaknya hal ini belum menjadi modal dasar yang positif, bahkan jumlah penduduk yang banyak sering kali menjadi penghambat.

 2. Perekonomian yang bersifat dualistik

Perekonomian yang bersifat dualistik merupakan hambatan karena menyebabkan produktivitas berbagai kegiatan produktif sangat rendah dan usaha-usaha untuk mengadakan perubahan sangat terbatas sekali. Yang paling rawan adalah hambatan berupa dualisme sosial dan teknologi yang sangat berpengaruh terhadap mekanisme pasar sehingga sumber daya yang tersedia tidak digunakan secara efektif dan efisien.

3.Tingkat pembentukan modal yang rendah

Tingkat pembentukan modal yang rendah merupakan hambatan utama bagi pembangunan ekonomi. Pembentukan modal dinegara-negara yang sedang berkembang merupakan “ Vicious Cycle “ ( lingkaran tak berujung pangkal ). Produktivitas yang sngat rendah mengakibatkan rendahnya pendapatan riil. Pendapatan yang rendah mengakibatkan low saving dan low invesment, dan rendahnya pembentukan modal.
Pendapatan yang rendah mengakibatkan tabungan rendah pula. Tabungan yang rendah akan melemahkan pembentukan modal yang pada akhirnya kekurangan modal, masyarakat terbelakang, kekayaan alam belum dapat dioalah, dan seterusnya sehingga merupakan lingkaran yang tidak berujung pangkal.

4. Struktur ekspor berupa bahan mentah

 Sektor ekspor negara sedang berkembang belum merupakan “engine of growth” karena bersifat industri yang mendorong ekonomi dualisme yang kurang mendorong perkembangan ekonomi lebih lanjut. Publis and Singer berpendapat bahwa dalam jangka panjang daya tukar barang-barang yang diperdagangkan oleh negara sedang berkembang dengan negara maju akan menjadi bertambah buruk, dan merugikan negara sedang berkembang

 5. Proses sebab akibat komulatif

Sebab akibat komulatif sirkuler adalah hambatan pembangunan di daerah miskin sebagai akibat pembangunan di daerah maju sehingga timbul gap antara daerah maju dengan daerah miskin.Keadaan-keadaan yang menghambat pembangunan di sebut back  wash effect.

      Faktor yang menimbulkan back wash effect :
  • perpindahan penduduk dari daerah miskin ke daerah yang lebih maju,
  • corak pengaliran modal yang beraksi,
  • pola perdagangan dan kegiatan perdagangan terutama didominasi oleh industri-industri di daerah yang lebih maju ini menyebabkan daerah miskin mengalami kesukaran untuk mengembangkan pasar hasil industrinya dan memperlambat perkembangan di daerah miskin.

Akhirnya keadaan yang menimbulkan back wash effect adalah keadaan jaringan pengangkutan yang jauh lebih baik di daerah yang lebih maju sehingga menyebabkan kegiatan produksi dan perdagangan dapat dilaksanakan lebih efisien di daerah tersebut.


Referensi : 
            



Pengaruh Pertumbuhan Penduduk

Indonesia merupakan sebuah pulau yang memiliki luas daratan sekitar 2.000.000 km dan merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk paling padat nomor empat di dunia. Kepadatan penduduk ini di sebabkan oleh faktor tertentu seperti ; Fertilitas, Moralitas dan Migrasi.

Fertilitas (kelahiran) merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya kepadatan penduduk, karena angka kelahiran di Indonesia tidak di batasi dan kebanyakan penduduk Indonesia melakukan nikah dini yang menyebabkan angka kelahiran semakin meningkat dan juga laju pertumbuhan yang tidak terkontrol, dan diperkirakan setiap tahunnya bayi bertambah 4,5juta.

Sedangkan lawan dari kelahiran, kematian atau Mortalitas merupakan satu dari tiga factor geografis karena moralitas dapat mempengaruhi jumlah dan komposisi umur penduduk, hal ini biasanya di sebabkan oleh factor social ekonomi seperti pengetahuan tentang kesehatan, gizi dan kesehatan lingkungan, serta kemiskinan merupakan factor individual dan kelompok lainnya yg dapat mempengaruhi moralitas dalam masyarakat.

Yang terakhir, migrasi. Migrasi adalah gerak perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lan dengan tujuan untuk menetap di daerah tujuan, yang biasa terjadi secara permanent. Seperti contohnya Jakarta sebagai kota metropolitan di Indonesia banyak menjadi tujuan migrasi penduduk, terlalu banyaknya perpindahan penduduk ke jawa menyebabkan kepadatan penduduk yang parah di pulau Jawa, sehingga terjadi banyak dampak negative.

Pertumbuhan penduduk memiliki banyak pengaruh, seperti perkembangan social. Perkembangan social terjadi karena pesatnya pertumbuhan penduduk tanpa di ikuti dengan kualitas dan kuantitas yang dimiliki sumber daya manusia. Dampak pertumbuhan penduduk yang semakin luar biasa akan menimbulkan banyak sekali konflik dalam ranah kehidupan social, seperti kendala yang dihadap badan kesejahteraan keluarga berencana (BKKBN) tersebut. Bukan cuma itu migrasi merupakan penyebab terbesar lainnya dalam perkembangan social karena pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan penduduk banyak menyebabkan pengaruh dan dampak dampak negative lainnya.

Ada hal yang perlu dilakukan untuk menekan pesatnya pertumbuhan penduduk, yaitu melaksanakan program KB atau Keluarga Berencana untuk membatasi jumlah anak dalam suatu keluarga secara umum atau missal sehingga dapat mengurangi jumlah angka kelahiran, dan menunda masa perkawinan agar dapat mengurangi jumlah angka kelahiran yang tinggi. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengimbangi pertambahan jumlah penduduk, yaitu penambahan dan penciptaan lapangan kerja, meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan, mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi, dan meningkatkan produksi dan pencarian sumber makanan.

Pertumbuhan penduduk akan selalu dikaitkan dengan tingkat kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk atau migrasi baik perpindahan ke luar maupun ke luar. Pertumbuhan penduduk adalah peningkatan atau penurunan jumlah penduduk suatu daerah dari waktu ke waktu.

Pertumbuhan penduduk yang minus berarti jumlah penduduk yang ada pada suatu daerah mengalami penurunan yang bisa disebabkan oleh banyak hal. Pertumbuhan penduduk meningkat jika jumlah kelahiran dan perpindahan penduduk dari luar ke dalam lebih besar dari jumlah kematian dan perpindahan penduduk dari dalam ke luar.

Dampak negatif dari pertumbuhan penduduk
 Menurut Thomas Robert Malthus dalam Essay on the Principle of Population (1798), dikatakan bahwa “ penduduk bertambah menurut deret ukur dan bahan makanan bertambah menurut deret hitung. Dengan demikian pertumbuhan penduduk lebih cepat daripada produksi makanan yang dibutuhkan. Jika hal ini terus menerus dibiarkan maka akan terjadi ledakan penduduk.
Ledakan penduduk sebagai akibat pertumbuhan penduduk yang cepat seperti itu memberikan dampak yang buruk bagi kehidupan sosial-ekonomi masyarakat dan hal ini pun
membuat pemerintah berusaha untuk mengatasinya ledakan penduduk tersebut.

Dampak Ledakan Penduduk antara lain :
1. Jumlah pengangguran semakin meningkat
2. Kekurangan pangan yang menyebabkan kelaparan dan gizi rendah
3. Kebutuhan pendidik, kesehatan dan perumahan sukar diperoleh
4. Terjadinya polusi dan kerusakan lingkungan
5. Tingkat kemiskinan semakin meningkat
6. Meningkatnya Investor yang datang 

Pengaruh Pertumbuhan Penduduk Terhadap Kemiskinan

Jumlah penduduk yang besar sebagai penyebab timbulnya kemiskinan, Tinggi rendahnya jumlah penduduk dipengaruhi oleh proses demografi yakni; kelahiran, kematian, dan migrasi. Tingkat kelahiran yang tinggi sudah barang tentu akan meningkatkan tingkat pertumbuhan penduduk. Namun demikian, tingkat kelahiran yang tinggi di Indonesia kebanyakan berasal dari kategori penduduk golongan miskin. pertumbuhan penduduk berkaitan dengan kemiskinan dan kesejahteraan masyarakat. Pengetahuan tentang aspek-aspek dan komponen demografi seperti fertilitas, mortalitas, morbiditas, migrasi, ketenagakerjaan, perkawinan, dan aspek keluarga dan rumah tangga akan membantu para penentu kebijakan dan perencana program untuk dapat mengembangkan program pembangunan kependudukan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang tepat sasaran.

Pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap lingkungan hidup

Ujung dari semua ledakan penduduk itu adalah kerusakan lingkungan dengan segala dampak ikutannya seperti menurunnya kualitas pemukiman dan lahan yang ditelantarkan, serta hilangnya fungsi ruang terbuka. Dampak lonjakan populasi bagi lingkungan sebenarnya tidak sederhana. Persoalannya rumit mengingat persoalan terkait dengan manusia dan lingkungan hidup. Butuh kesadaran besar bagi tiap warga negara, khusunya pasangan yang baru menikah, untuk merencanakan jumlah anak.
Usaha yang harus dilakukan pemerintah untuk mengatasi ledakan penduduk
 antara lain :
1. Memperluas lapangan kerja melalui industrialisasi
2. Melaksanakan program Keluarga Berencana (KB)
3. Meningkatkan produksi pangan sesuai kebutuhan penduduk
4. Melaksanakan program transmigrasi
5. Menambah sarana pendidikan dan perumahan sederhana

Pengaruh Pertumbuhan Penduduk Terhadap Kesejahteraan

Jumlah penduduk yang besar dalam hal ini, selain membuat kerugian, juga ada keuntungannya, dengan pertumbuhan penduduk rakyat jadi makin bisa saling bersosialisai, bermusyawarah, dan bersilahturahmi memprkuat kerukunan dan kesatua. Dan hubungannya dengan kesejahteraan banyak, seperti halnya, dengan adanya pertumbuhan penduduk, jadi semakin banyak orang-orang baru yang memiliki kelebihannya masing-masing, terutama dalam HAL IT/Teknologi dengan orang-orang ini kita dapat hidup sejahtera, knpa demikian, dengan adanya orang yang baru, yang memiliki inovasi dan menciptakan sesuatu yang baru, kita dapat merasakannya, dan juga dapat memperdayakan SDM yang ada dengan cara kita latih agar bisa seperti orang-orang baru tersebut.

Jadi pada dasarnya hubungan Pertumbuhan Penduduk terhadap Kesejahteraan sangat bagus dan banyak keterkaitannya diantaranya :
1. Dengan adanya SDM baru yang muda, berprestasi pula dapat mengajarkan orang-orang yang terdahulu/ jadul/ yang belum mengerti akan teknologi
2. Dengan Membuat lapangan pekerjaan yang baru, untuk para org yang membutuhkan pekerjaan/ tidak tidak dapat melanjutkan sekolah.
3. Dengan saling bergotong-royong bersama-sama saling bahu membahu untuk bisa menjaga persatuan dan kesatuan negara kita.
4. Adanya saling bantu bila mengalami musibah.
5. Saling menjada keamanan lingkungan masing-masing.
6. Dan semakin banyak manusia yang bisa memikirkan sodara-sodara kita yang kesusahan, agar sama-sama bisa maju.

Source :http://anwarriyants.wordpress.com 

Faktor - Faktor Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah:
  • Faktor Sumber Daya Manusia
Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauhmana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan.
  • Faktor Sumber Daya Alam
Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampaun sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.
  • Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.
  • Faktor Budaya
Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.
  • Sumber Daya Modal
Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.

Pengaruh Kenaikan BBM Terhadap perekonomian Indonesia

Akhir-akhir ini sering sekali diberitakan bahwa harga BBM akan segera naik, tentu ini akan menjadi berita yang paling menghebohkan dan juga tentu masyarakat akan bertanya-tanya apa penyebab harga BBM itu akan dinaikan ? dan mengapa harga BBM itu bias naik? Tentu para petugas di pemerintahan yang tau penyebab harga BBM  itu entah mungkin karna permintaan yang begitu banyak atau karna cadangan minyak bumi yang semakin menipis dan harganya pun semakin mahal yang membuat pemerintah merencanakan kenaikan BBM.
Pro dan kontra pun pasti akan terus bergejolak ketika terjadi kejadian seperti ini. Siapa yang paling dirugikan dari imbasnya kenaikan harga BBM ? tentu saja rakyat berpenghasilan menengah kebawah. Sudah kita ketahui bahwa jika BBM naik maka akan berpengaruh juga terhadap semua kebutuhan masyarakat, tentunya tingkat inflasi pun akan mtinggi, dan ditambah lagi dengan sedikit lagi kita akan menyambut bulan suci ramadhan tentu ini akan membuat pusing para rakyat yang berpenghasilan menengah kebawah, mereka harus berpikir dari mana mereka akan mendapat uang tambahan jika semua kebutuhan mengalami kenaikan harga sedangkan penghasilan mereka tetap atau tidak meningkat.
Apabila benar terjadi dengan isu-isu belakangan ini bahwa pemerintah akan segera menaikan harga BBM maka ini akan sangat mempengaruhi perekonomian di Indonesia tentu saja akan banyak imbas dari kenaikan BBM ini, semua kebutuhan masyarakat akan ikut naik seiring harga BBM itu baik bahkan ada sejumlah barang yang sudah naik meskipun pemerintah belum menyatakan tentang kenaikan tersebut. Pengaruh perekonomian yang paling berdampak besar akan dialami oleh masyarakat kecil.
Ada beberapa hal yang berpengaruh terhadap dampaknya kenaikan BBM :
1.      Meningkatnya jumlah masyarakat miskin
Ini disebabkan karena kenaikan harga-harga barang sedangkan mereka perpenghasilan tetap sehingga merekan sulit untuk menyelaraskannya.
2.      Jumlah pengangguran bertambah
Banyak nya pengusaha-pengusaha kecil yang mungkin terpaksa gulung tikar dikarenakan hasil kerja mereka yang tidak mencapai laba, karena bahan baku mahal, dan tidak mungkin ia menaikan produk yang dihasilkannya, sehingga membuat para karyawannya terpaksa di PHK.
3.      Semakin banyak tingkat kriminalitas di jalan
Banyaknya pemgagguran yang membuat orang-orang berakal pikiran tidak jernih sehingga mereka memilih tindakan berdosa demi menafkahi kelurganya, karena sulitnya mendapatkan pekerjaan.
4.      Inflasi
Inflasi akan terjadi jika harga BBM mengalami kenaikan. inflasi yang terjadi karena menigkatnya biaya produksi suatu barang atau jasa
Dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) terhadap inflasi dan perekonomian. Jika terjadi kenaikan harga BBM, maka akan terjadi inflasi. Terjadinya inflasi ini tidak dapat dihindari karena bahan bakar, dalam hal ini premium, merupakamn kebutuhan vital bagi masyarakat, dan merupakan jenis barang komplementer. Meskipun ada berbagai cara untuk mennganti penggunaan BBM, tapi BBM tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat sehari-hari.

Inflasi akan terjadi karena apabila subsidi BBM dicabut, harga BBM akan naik. Masyarakat mengurangi pembelian BBM. Uang tidak tersalurkan ke pemerintah tapi tetap banyak beredar di masyarakat. Jika harga BBM naik, harga barang dan jasa akan mengalami kenaikan pula. Terutama dalam biaya produksi. Inflasi yang terjadi dalam kasus ini adalah “Cost Push Inflation”. Karena inflasi ini terjadi karena adanya kenaikan dalam biaya produksi. Ini jika inflasi dilihat berdasarkan penyebabnya. Sementara jika dilihat berdasarkan sumbernya, yang akan terjadi adalah “Domestic Inflation”, sehingga akan berpengaruh terhadap perekonomian dalam negeri.


Dapat disimpulkan bahwa naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) akan berdampak bagi masyarakat. Baik itu dampak positif maupun dampak negatif. Dampak yang signifikan akan terjadi pada tingkat inflasi dan pada kondisi perekonomian nasional. Dampak kenaikan harga BBM terhadap inflasi adalah akan terjadi kenaikan pada tingkat persentase inflasi. Jumlah uang yang beredar di masyarakat akan bertambah, dan akan berdampak pula pada harga berbagai jenis barang dan jasa. Kondisi perekonomian akan mengalami goncangan, ketidakstabilan akan terjadi. Iklim investasi akan menurun, sehingga berpengaruh pada jumlah pendapatan dan pengeluaran pemerintah. Kebijakan pemerintah untuk mengatasi inflasi adalah dengan kebijakan moneter. Seluruh instrumen kebijakan moneter efektif dalam mengurangi dan mengatasi inflasi.